Akibat hujan deras dan banjir bandang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara (BPBD Sumut) mengajukan status siaga darurat ke Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni pada kamis, 28/11/2024.
Dalam tempo singkat, banjir bandang dan tanah longsor menyebabkan 31 orang tewas. Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menjelaskan usulan ini karena hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi sejak 27 November hingga 4 Desember 2024.
"Kita mengusulkan kepada Pak Gubernur untuk membuat status siaga darurat bencana provinsi Sumut sampai akhir Desember" kata Pancasilawati di Pemprov Sumut.
Ia menyebut Agus Fatoni telah merespons usulan tersebut. Saat ini, proses penandatanganan masih berlangsung.
"Pak PJ sangat merespon, ini lagi penandatanganan. Isinya siaga darurat untuk kita mempersiapkan kesiapsiagaan provinsi Sumut menghadapi musim hujan" ucapnya. Pancasilawati menjelaskan status siaga darurat akan diikuti langkah-langkah penanganan yang lebih terkoordinasi.
"Upaya nanti kita sampaikan melalui SK. Ada lagi SK Komando, siapa berbuat apa, instansi ini berbuat apa. Itu ditindaklanjuti di dalam aktifasi komandonya" terangnya.
Hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah Sumut sejak Sabtu, 23/11/2024).
Peristiwa terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Deli Serdang, dan Karo. "Dari keempat insiden itu, 20 orang tewas dan 2 orang dinyatakan masih hilang" Kata Pancasilawati dilansir dari media kompas.com.
Sejak hari rabu, 27/11/2024, longsor kembali terjadi di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 9 orang ditemukan tewas dalam kejadian tersebut. "Berarti untuk total kejadian sejak tanggal, 23/11/2024 dan tanggal 27/11/2024 itu, ada 31 korban" kata Pancasilawati. (Red)